Menu
Close
  • Kategori

  • Halaman

Food Haiberita.com

Resep masakan

Cara Membuat Keripik Panduan Lengkap

Cara Membuat Keripik Panduan Lengkap

Smallest Font
Largest Font

Keripik, camilan renyah yang selalu menggoda selera. Dari singkong hingga pisang, beragam bahan baku diolah menjadi sajian nikmat ini. Namun, di balik kelezatannya tersimpan rahasia proses pembuatan yang perlu diperhatikan, mulai dari pemilihan bahan hingga teknik penggorengan yang tepat. Artikel ini akan mengupas tuntas cara membuat keripik, mulai dari pemilihan bahan baku hingga aspek keamanan pangan, agar Anda dapat menciptakan keripik berkualitas rumahan maupun skala industri.

Proses pembuatan keripik, meskipun tampak sederhana, membutuhkan ketelitian dan pemahaman akan karakteristik masing-masing bahan baku. Tekstur renyah, rasa yang gurih, dan daya tahan simpan yang lama menjadi kunci utama keberhasilan dalam membuat keripik. Dengan panduan lengkap ini, Anda akan memahami seluk-beluk pembuatan keripik, mulai dari pemilihan bahan baku yang tepat, proses pengolahan yang efisien, hingga variasi rasa yang tak terbatas. Siap untuk menjelajahi dunia keripik?

Bahan Baku Pembuatan Keripik

Pembuatan keripik, baik singkong, kentang, maupun pisang, bergantung sepenuhnya pada kualitas bahan baku. Pemilihan bahan baku yang tepat akan berpengaruh signifikan terhadap tekstur, rasa, dan daya simpan produk akhir. Perbedaan karakteristik masing-masing bahan baku juga akan menentukan metode pengolahan yang paling efektif dan efisien.

Bahan Baku dan Karakteristiknya

Ketiga jenis bahan baku ini memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi hasil akhir keripik. Singkong, misalnya, kaya akan pati dan menghasilkan keripik yang renyah dengan rasa yang cenderung hambar, sehingga membutuhkan bumbu tambahan yang kuat. Kentang, dengan kandungan pati dan air yang seimbang, menghasilkan keripik yang lebih lembut dan gurih. Sementara pisang, dengan kandungan gula alami yang tinggi, menghasilkan keripik manis dengan tekstur yang lebih lunak dan cenderung lebih mudah hancur.

  • Singkong: Memiliki variasi jenis yang beragam, mempengaruhi tekstur dan rasa keripik. Singkong yang lebih kering menghasilkan keripik yang lebih renyah, sedangkan singkong yang lebih basah cenderung menghasilkan keripik yang lebih lembek. Kandungan pati yang tinggi membuat keripik singkong mudah menyerap minyak saat digoreng.
  • Kentang: Varietas kentang juga beragam, mempengaruhi rasa dan tekstur keripik. Kentang dengan kandungan pati tinggi menghasilkan keripik yang lebih renyah, sedangkan kentang dengan kandungan pati rendah menghasilkan keripik yang lebih lembut. Kandungan air dalam kentang perlu diperhatikan agar keripik tidak terlalu lembek.
  • Pisang: Tingkat kematangan pisang sangat berpengaruh pada rasa dan tekstur keripik. Pisang yang terlalu matang menghasilkan keripik yang lebih manis dan lembek, sedangkan pisang yang kurang matang menghasilkan keripik yang kurang manis dan lebih keras. Jenis pisang juga beragam, masing-masing dengan tingkat kemanisan dan tekstur yang berbeda.

Perbandingan Bahan Baku

Singkong umumnya paling murah dan mudah didapat di daerah tropis. Kentang, ketersediaannya bergantung pada iklim dan musim, serta harganya cenderung lebih tinggi. Pisang, ketersediaannya juga bergantung pada musim, dan harganya bervariasi tergantung jenis dan tingkat kematangan. Dari segi pengolahan, singkong dan kentang relatif mudah diolah, sedangkan pisang membutuhkan penanganan yang lebih hati-hati agar tidak mudah hancur.

Kandungan Nutrisi dan Daya Tahan Simpan

Bahan Baku Kandungan Nutrisi (Perkiraan per 100g) Daya Tahan Simpan (Tanpa Pengawet)
Singkong Kaya karbohidrat, sumber serat, vitamin C Relatif singkat, rentan terhadap pembusukan
Kentang Kaya karbohidrat, sumber vitamin C dan kalium Relatif singkat, rentan terhadap pembusukan
Pisang Kaya kalium, vitamin B6, serat, dan gula alami Sangat singkat, mudah memar dan membusuk

Bahan Pengawet Alami

Untuk memperpanjang masa simpan keripik secara alami, beberapa pilihan bahan pengawet dapat digunakan. Namun, perlu diperhatikan bahwa efektivitasnya terbatas dan tidak dapat menjamin keripik tetap awet dalam jangka waktu lama. Beberapa pilihan meliputi penggunaan garam, gula, dan ekstrak rempah-rempah tertentu yang memiliki sifat antimikroba.

  • Garam: Menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur.
  • Gula: Menciptakan lingkungan hipertonik yang menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
  • Ekstrak rempah-rempah (misalnya, kayu manis, cengkeh): Memiliki sifat antimikroba alami.

Proses Pengolahan Keripik

Proses pembuatan keripik, baik singkong, kentang, maupun pisang, melibatkan beberapa tahapan penting yang menentukan kualitas produk akhir. Keberhasilan dalam menghasilkan keripik yang renyah, gurih, dan menarik secara visual bergantung pada pemilihan bahan baku yang tepat, teknik pengolahan yang terstandarisasi, serta kontrol kualitas di setiap langkah proses.

Pembuatan Keripik Singkong

Membuat keripik singkong dimulai dari pemilihan singkong yang berkualitas. Singkong yang baik memiliki tekstur padat, tidak berair, dan bebas dari hama atau penyakit. Setelah dikupas dan dicuci bersih, singkong diiris tipis-tipis, sebisa mungkin dengan ketebalan yang seragam untuk hasil yang optimal. Irisan singkong kemudian direndam dalam air garam untuk mengurangi kandungan pati dan mencegah perubahan warna. Setelah itu, irisan singkong ditiriskan dan siap untuk digoreng atau dikeringkan, tergantung metode yang dipilih.

  • Pemilihan singkong berkualitas tinggi merupakan kunci utama.
  • Pengirisan yang seragam menghasilkan keripik dengan tekstur dan tingkat kerenyahan yang konsisten.
  • Perendaman dalam air garam membantu menjaga warna dan tekstur singkong.

Pembuatan Keripik Kentang: Metode Penggorengan dan Pengeringan

Keripik kentang dapat dibuat dengan dua metode utama: penggorengan dan pengeringan. Metode penggorengan menghasilkan keripik yang lebih renyah, sementara metode pengeringan menghasilkan keripik yang lebih awet dan lebih rendah kalori. Berikut panduan langkah demi langkah untuk kedua metode tersebut.

  1. Metode Penggorengan:
    1. Kupas dan cuci kentang, kemudian iris tipis-tipis dan seragam.
    2. Rendam irisan kentang dalam air dingin selama 15-30 menit untuk menghilangkan pati berlebih.
    3. Goreng irisan kentang dalam minyak panas hingga berwarna keemasan dan renyah. Pastikan suhu minyak terjaga konsisten agar hasil gorengan merata. Jangan terlalu banyak memasukkan irisan kentang ke dalam penggorengan sekaligus agar suhu minyak tidak turun drastis.
    4. Angkat dan tiriskan keripik kentang. Taburi dengan garam atau bumbu sesuai selera.

    Pastikan suhu minyak terjaga konsisten sekitar 170-180 derajat Celcius untuk hasil terbaik.

  2. Metode Pengeringan:
    1. Kupas dan cuci kentang, kemudian iris tipis-tipis dan seragam.
    2. Blanching (merebus sebentar) irisan kentang dalam air mendidih selama beberapa menit untuk mengurangi kadar air.
    3. Keringkan irisan kentang hingga kadar air berkurang signifikan, bisa menggunakan oven dengan suhu rendah atau alat pengering khusus.
    4. Setelah kering, keripik kentang dapat digoreng sebentar untuk menambah kerenyahan atau langsung dikemas.

    Proses pengeringan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan penggorengan, tetapi menghasilkan keripik yang lebih awet.

Teknik Pemotongan Bahan Baku

Pemotongan bahan baku merupakan tahap krusial untuk menghasilkan keripik yang menarik. Ketebalan dan bentuk irisan yang seragam akan menghasilkan tekstur dan tampilan yang konsisten. Penggunaan alat pemotong seperti mandolin slicer sangat direkomendasikan untuk mendapatkan hasil yang optimal, khususnya untuk keripik kentang.

  • Gunakan alat pemotong yang tepat untuk menghasilkan irisan yang tipis dan seragam.
  • Ketebalan irisan akan mempengaruhi waktu penggorengan atau pengeringan dan tekstur keripik.
  • Irisan yang seragam memastikan proses pengolahan berjalan merata dan menghasilkan produk yang berkualitas.

Teknik Penggorengan yang Tepat

Teknik penggorengan yang tepat menentukan kerenyahan dan rasa keripik. Penggorengan dengan minyak banyak menghasilkan keripik yang lebih renyah karena panas merata, namun membutuhkan lebih banyak minyak. Penggorengan dengan sedikit minyak (misalnya menggunakan air fryer) lebih sehat, namun membutuhkan kontrol suhu yang lebih ketat agar keripik matang merata dan tidak gosong.

  • Penggorengan dengan minyak banyak menghasilkan keripik yang lebih renyah, tetapi membutuhkan lebih banyak minyak.
  • Penggorengan dengan sedikit minyak lebih sehat, tetapi membutuhkan kontrol suhu yang lebih ketat.
  • Suhu minyak yang tepat sangat penting untuk menghasilkan keripik yang renyah dan tidak gosong.

Pembuatan Keripik Pisang dengan Rasa Unik

Keripik pisang dapat diberi sentuhan rasa unik dengan menambahkan berbagai rempah-rempah atau bumbu. Misalnya, pisang yang telah diiris tipis dapat direndam dalam campuran gula merah, kayu manis, dan sedikit garam sebelum digoreng. Atau, bisa juga ditambahkan bubuk cabai untuk menghasilkan rasa pedas yang menarik. Eksperimen dengan berbagai kombinasi rasa akan menghasilkan variasi keripik pisang yang unik dan menarik.

  • Pisang raja atau pisang tanduk cocok untuk dibuat keripik karena teksturnya yang padat.
  • Rendam irisan pisang dalam larutan gula dan rempah-rempah sebelum digoreng untuk menambah cita rasa.
  • Eksperimen dengan berbagai rempah dan bumbu untuk menciptakan rasa unik dan menarik.

Variasi Rasa dan Jenis Keripik

Industri keripik terus berinovasi, menghadirkan beragam rasa dan tekstur untuk memuaskan selera konsumen yang semakin variatif. Perkembangan ini didorong oleh tren kuliner yang dinamis dan meningkatnya daya beli masyarakat. Memahami variasi rasa dan jenis keripik merupakan kunci sukses dalam bisnis kuliner berbasis camilan ini. Berikut beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.

Variasi Rasa Keripik Populer

Popularitas keripik tak lepas dari beragamnya pilihan rasa. Keberhasilan menciptakan rasa yang unik dan menarik menjadi daya tarik tersendiri. Berikut beberapa variasi rasa populer dan bahan-bahan pembentuknya:

  • Pedas: Cabai rawit, cabai merah besar, bon cabe, atau campuran berbagai jenis cabai dengan tingkat kepedasan yang bervariasi. Sering dikombinasikan dengan rasa gurih untuk menyeimbangkan rasa.
  • Manis: Gula pasir, gula merah, madu, atau sirup jagung. Sering dipadukan dengan rasa lain seperti susu, keju, atau buah-buahan.
  • Asin: Garam, penyedap rasa (MSG), atau bumbu-bumbu lainnya seperti bawang putih dan bawang merah. Rasa asin menjadi dasar bagi banyak variasi rasa lainnya.
  • Keju: Bubuk keju cheddar, parmesan, atau mozzarella. Sering dikombinasikan dengan rasa asin atau pedas.
  • BBQ: Saus BBQ siap pakai atau campuran kecap manis, saus tomat, dan bumbu-bumbu lainnya.

Metode Penambahan Bumbu dan Rempah

Teknik penambahan bumbu dan rempah pada keripik sangat berpengaruh pada cita rasa akhir. Ada beberapa metode yang dapat digunakan, mulai dari pencampuran sebelum penggorengan hingga penyemprotan setelah penggorengan.

Pencampuran sebelum penggorengan umumnya dilakukan untuk bumbu-bumbu yang mudah larut dalam minyak, seperti garam dan penyedap rasa. Sedangkan penyemprotan setelah penggorengan cocok untuk bumbu yang lebih kompleks, seperti saus BBQ atau bubuk keju. Penggunaan teknik dry rub juga dapat menghasilkan keripik dengan rasa yang meresap sempurna.

Contoh Resep Keripik Tiga Variasi Rasa

Berikut contoh resep keripik dengan tiga variasi rasa yang berbeda:

  • Keripik Pedas:
    • Bahan: Singkong, cabai rawit, bawang putih, garam, penyedap rasa.
    • Cara pembuatan: Singkong dikupas, diiris tipis, direbus sebentar, lalu digoreng hingga kering dan renyah. Campuran cabai rawit, bawang putih, garam, dan penyedap rasa ditaburkan saat masih panas.
  • Keripik Manis:
    • Bahan: Ubi jalar, gula pasir, garam, sedikit kayu manis bubuk.
    • Cara pembuatan: Ubi jalar dikupas, diiris tipis, direbus sebentar, lalu digoreng hingga kering dan renyah. Campuran gula pasir, garam, dan kayu manis bubuk ditaburkan saat masih panas.
  • Keripik Asin:
    • Bahan: Kentang, garam, bawang putih bubuk, lada hitam bubuk.
    • Cara pembuatan: Kentang dikupas, diiris tipis, direbus sebentar, lalu digoreng hingga kering dan renyah. Campuran garam, bawang putih bubuk, dan lada hitam bubuk ditaburkan saat masih panas.

Tren Terbaru Variasi Rasa dan Jenis Keripik

Tren keripik saat ini mengarah pada cita rasa yang lebih kompleks dan autentik. Penggunaan bahan-bahan lokal dan organik semakin diminati. Selain itu, keripik dengan tekstur unik dan kemasan menarik juga menjadi daya tarik tersendiri. Contohnya, munculnya keripik dengan rasa rempah-rempah Nusantara, atau penggunaan bahan baku seperti singkong ungu untuk menghasilkan warna dan rasa yang unik.

Jenis Keripik dengan Bentuk dan Tekstur Unik

Inovasi dalam bentuk dan tekstur keripik membuka peluang pasar yang lebih luas. Berikut beberapa contohnya:

  • Keripik Singkong Spiral: Singkong dibentuk spiral sebelum digoreng, menghasilkan tekstur renyah di luar dan lembut di dalam. Proses pembuatannya memerlukan alat khusus untuk membentuk spiral.
  • Keripik Ubi Jalar Crispy Roll: Ubi jalar dihaluskan, kemudian dibentuk roll kecil sebelum digoreng. Teksturnya renyah dan gurih.
  • Keripik Kentang Keriting: Kentang diiris tipis dengan alat khusus hingga membentuk keripik dengan tekstur yang unik dan ringan.

Peralatan dan Perlengkapan Pembuatan Keripik

Membuat keripik, baik dalam skala rumahan maupun industri, membutuhkan peralatan dan perlengkapan yang tepat. Pilihan peralatan akan berdampak signifikan pada efisiensi produksi, kualitas produk akhir, dan tentu saja, biaya operasional. Pemahaman yang komprehensif mengenai peralatan ini sangat krusial untuk menghasilkan keripik dengan kualitas terbaik dan proses produksi yang optimal.

Peralatan dan Perlengkapan untuk Skala Rumahan dan Industri

Berikut perbandingan peralatan dan perlengkapan untuk pembuatan keripik dalam skala rumahan dan industri. Perbedaannya terletak pada kapasitas produksi, tingkat otomatisasi, dan teknologi yang digunakan.

Peralatan/Perlengkapan Skala Rumahan Skala Industri
Penggorengan Wajan penggorengan, penggorengan listrik kecil Penggorengan vakum, penggorengan kontinu berkapasitas besar
Alat Pengiris Pisau, alat pengiris manual Alat pengiris otomatis dengan ketebalan yang dapat diatur
Tempat Pencucian Bak cuci piring Mesin pencuci otomatis
Tempat Pengeringan Kain bersih, rak pengering Oven pengering bersirkulasi udara
Kemasan Kantong plastik, toples Mesin pengemas otomatis, kemasan vakum

Perbandingan Penggorengan

Jenis penggorengan sangat memengaruhi kualitas dan efisiensi produksi keripik. Penggorengan wajan cocok untuk skala rumahan karena sederhana dan murah. Penggorengan listrik menawarkan kontrol suhu yang lebih baik. Sementara penggorengan vakum, umum digunakan dalam skala industri, menghasilkan keripik yang lebih renyah dan mengurangi penyerapan minyak karena proses penggorengan dalam kondisi vakum.

  • Penggorengan Wajan: Sederhana, murah, cocok untuk skala kecil, tetapi kontrol suhu kurang akurat dan membutuhkan pengawasan lebih intensif.
  • Penggorengan Listrik: Kontrol suhu lebih akurat, lebih efisien energi, tetapi kapasitasnya terbatas.
  • Penggorengan Vakum: Menghasilkan keripik renyah dengan penyerapan minyak minimal, kapasitas besar, cocok untuk industri, namun investasi awal tinggi.

Alat Pengiris Keripik

Alat pengiris keripik memastikan ketebalan irisan yang seragam, yang berpengaruh pada kematangan dan kerenyahan keripik. Untuk skala rumahan, pisau tajam sudah cukup. Namun, untuk skala industri, dibutuhkan alat pengiris otomatis dengan pengaturan ketebalan yang presisi. Misalnya, alat pengiris dengan pisau berputar dan sistem pengumpan otomatis yang dapat menghasilkan irisan dengan ketebalan 1-3 mm. Sistem ini memastikan proses pengirisan cepat dan efisien, sehingga meningkatkan produktivitas.

Ilustrasi Alat Pengiris Otomatis: Alat ini umumnya memiliki hopper untuk tempat bahan baku, sistem pengumpan yang mendorong bahan baku ke pisau berputar, dan sistem pembuangan untuk keripik yang telah diiris. Pisau berputar berputar dengan kecepatan tinggi, memotong bahan baku menjadi irisan tipis yang seragam. Ketebalan irisan dapat diatur dengan mengubah jarak antara pisau dan pengumpan. Beberapa alat canggih dilengkapi dengan sistem kontrol digital untuk pengaturan ketebalan dan kecepatan pemotongan yang lebih akurat.

Perawatan dan Penyimpanan Peralatan

Kebersihan dan perawatan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas keripik dan umur pakai peralatan. Setelah digunakan, semua peralatan harus dibersihkan secara menyeluruh. Penggorengan perlu dibersihkan dari sisa minyak dan kerak. Alat pengiris perlu dibongkar dan dibersihkan secara detail untuk mencegah kerusakan dan kontaminasi. Penyimpanan yang tepat, seperti menyimpan peralatan di tempat kering dan terhindar dari debu, juga penting untuk mencegah korosi dan kerusakan.

Aspek Keamanan Pangan dalam Pembuatan Keripik

Keamanan pangan merupakan aspek krusial dalam produksi keripik. Keberhasilan usaha keripik tak hanya bergantung pada cita rasa, tetapi juga pada jaminan keamanan produk bagi konsumen. Proses produksi yang higienis dan penerapan standar keamanan pangan yang ketat akan melindungi konsumen dari risiko penyakit dan meningkatkan kepercayaan terhadap produk. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan.

Praktik Higiene dan Sanitasi

Penerapan praktik higiene dan sanitasi yang baik merupakan fondasi utama keamanan pangan dalam pembuatan keripik. Hal ini mencakup kebersihan peralatan, lingkungan produksi, dan personalia yang terlibat. Peralatan produksi harus dibersihkan dan disterilisasi secara teratur untuk mencegah kontaminasi silang. Area produksi harus terjaga kebersihannya, bebas dari hama, dan terhindar dari debu. Para pekerja juga wajib mengenakan pakaian bersih, mencuci tangan secara teratur, dan menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan kontaminasi.

  • Sterilisasi peralatan dengan uap panas atau disinfektan yang sesuai.
  • Pembersihan rutin area produksi dan penyimpanan bahan baku.
  • Penggunaan sarung tangan dan masker oleh pekerja.
  • Pelatihan higiene dan sanitasi bagi seluruh pekerja.

Bahaya Biologis, Kimia, dan Fisik

Proses pembuatan keripik berpotensi terpapar berbagai bahaya yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Bahaya biologis dapat berupa bakteri, virus, atau jamur yang menempel pada bahan baku atau peralatan. Bahaya kimia dapat berasal dari penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak aman atau residu pestisida pada bahan baku. Sementara bahaya fisik dapat berupa kontaminan seperti pecahan kaca, logam, atau benda asing lainnya.

  • Bahaya Biologis: Salmonella, E. coli, dan Listeria merupakan beberapa bakteri yang perlu diwaspadai. Penggunaan bahan baku segar dan penyimpanan yang tepat dapat meminimalkan risiko ini.
  • Bahaya Kimia: Penggunaan pengawet, pewarna, dan penyedap rasa harus sesuai dengan peraturan yang berlaku dan dalam jumlah yang aman. Residu pestisida pada bahan baku perlu diuji dan dikontrol.
  • Bahaya Fisik: Pemeriksaan bahan baku secara teliti dan penggunaan alat pengolahan yang terawat baik dapat meminimalkan risiko kontaminasi benda asing.

Penyimpanan Keripik yang Aman

Cara penyimpanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas dan keamanan keripik. Keripik yang disimpan dengan tidak benar dapat menjadi lembek, tengik, atau bahkan terkontaminasi. Penyimpanan keripik sebaiknya dilakukan dalam wadah kedap udara di tempat yang kering, sejuk, dan terhindar dari sinar matahari langsung.

  • Gunakan wadah kedap udara untuk mencegah penyerapan kelembapan.
  • Simpan di tempat yang kering dan sejuk, dengan suhu ideal di bawah 25 derajat Celcius.
  • Hindari penyimpanan di tempat yang lembap atau terkena sinar matahari langsung.

Penggunaan Bahan Baku Berkualitas

Kualitas bahan baku menjadi faktor penentu utama keamanan dan mutu keripik. Penggunaan bahan baku yang berkualitas, segar, dan berasal dari sumber yang terpercaya akan meminimalkan risiko kontaminasi dan menghasilkan keripik dengan rasa dan tekstur yang optimal. Penting untuk melakukan seleksi dan pemeriksaan bahan baku sebelum diolah.

  • Pilih bahan baku yang segar dan berkualitas tinggi.
  • Pastikan bahan baku berasal dari sumber yang terpercaya dan terjamin keamanannya.
  • Lakukan pemeriksaan bahan baku secara visual dan sensoris sebelum diolah.

Pemenuhan Standar Keamanan Pangan

Untuk memastikan keripik yang diproduksi memenuhi standar keamanan pangan, perlu dilakukan serangkaian langkah. Hal ini meliputi penerapan sistem manajemen keamanan pangan (HACCP) atau sistem serupa, pengujian produk secara berkala, dan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. Sertifikasi keamanan pangan dapat menjadi nilai tambah dan kepercayaan bagi konsumen.

  • Implementasi sistem manajemen keamanan pangan (HACCP).
  • Pengujian produk secara berkala untuk mendeteksi kontaminan.
  • Kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
  • Perolehan sertifikasi keamanan pangan.

Simpulan Akhir

Membuat keripik ternyata bukan sekadar menggoreng bahan baku. Proses ini membutuhkan pemahaman mendalam tentang pemilihan bahan, teknik pengolahan, dan aspek keamanan pangan. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat menghasilkan keripik berkualitas, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk usaha. Eksplorasi rasa dan tekstur yang beragam akan membuka peluang kreativitas dan inovasi dalam dunia kuliner keripik. Selamat mencoba dan ciptakan keripik istimewa Anda!

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
admin Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow